Kamis, 30 Oktober 2014

Dia Membuat Segala Sesuatu Indah Pada WaktuNya


Ada seorang anak laki-laki yang berambisi bahwa suatu hari nanti ia akan menjadi jenderal angkatan darat. Anak itu pandai dan memiliki ciri-ciri yang lebih daripada cukup untuk dapat membawanya kemanapun ia mau. Untuk itu ia bersyukur kepada Allah, oleh karena ia adalah seorang anak yang takut akan Allah dan ia selalu berdoa agar supaya suatu hari nanti impiannya itu akan menjadi kenyataan. Sayang sekali, ketika saatnya tiba baginya untuk bergabung dengan angkatan darat, ia ditolak oleh karena memiliki telapak kaki rata.

Setelah berulang kali berusaha, ia kemudian melepaskan hasratnya untuk menjadi jenderal dan untuk hal itu ia mempersalahkan Allah yang tidak menjawab doanya. Ia merasa seperti berada seorang diri, dengan perasaan yang kalah, dan diatas segalanya, rasa amarah yang belum pernah dialaminya sebelumnya. Amarah yang mulai ditujukannya terhadap Allah. Ia tahu bahwa Allah ada, namun tidak mempercayaiNya lagi sebagai seorang sahabat, tetapi sebagai seorang tiran (penguasa yang lalim). Ia tidak pernah lagi berdoa atau melangkahkan kakinya ke dalam gereja. Ketika orang-orang seperti biasanya berbicara tentang Allah yang Maha Pengasih, maka ia akan mengejek dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan rumit yang akan membuat orang-orang percaya itu kebingungan.

Ia kemudian memutuskan untuk masuk perguruan tinggi dan menjadi dokter. Dan begitulah, ia menjadi dokter dan beberapa tahun kemudian menjadi seorang ahli bedah yang handal. Ia menjadi pelopor di dalam pembedahan yang berisiko tinggi dimana pasien tidak memiliki kemungkinan hidup lagi apabila tidak ditangani oleh ahli bedah muda ini. Sekarang, semua pasiennya memiliki kesempatan, suatu hidup yang baru. Selama bertahun-tahun, ia telah menyelamatkan beribu-ribu jiwa, baik anak-anak maupun orang dewasa. Para orang tua sekarang dapat tinggal dengan berbahagia bersama dengan putra atau putri mereka yang dilahirkan kembali, dan para ibu yang sakit parah sekarang masih dapat mengasihi keluarganya.

Para ayah yang hancur hati oleh karena tak seorangpun yang dapat memelihara keluarganya setelah kematiannya, telah diberikan kesempatan baru. Setelah ia menjadi lebih tua maka ia melatih para ahli bedah lain yang bercita-cita tinggi dengan tekhnik bedah barunya, dan lebih banyak lagi jiwa yang diselamatkan. Pada suatu hari ia menutup matanya dan pergi menjumpai Tuhan. Di situ, masih penuh dengan kebencian, pria itu bertanya kepada Allah mengapa doa-doanya tidak pernah dijawab, dan Tuhan berkata, "Pandanglah ke langit, anakKu, dan lihatlah impianmu menjadi kenyataan." Di sana, ia dapat melihat dirinya sendiri sebagai seorang anak laki-laki yang berdoa untuk bisa menjadi seorang prajurit. Ia melihat dirinya masuk Angkatan Darat dan menjadi prajurit. Di sana ia sombong dan ambisius, dengan pandangan mata yang seakan-akan berkata bahwa suatu hari nanti ia akan memimpin sebuah resimen. Ia kemudian dipanggil untuk mengikuti peperangannya yang pertama, akan tetapi ketika ia berada di kamp di garis depan, sebuah bom jatuh dan membunuhnya. Ia dimasukkan ke dalam peti kayu untuk dikirimkan kembali kepada keluarganya. Semua ambisinya kini hancur berkeping-keping saat orang tuanya menangis dan terus menangis.

Lalu Tuhan berkata, "Sekarang lihatlah bagaimana rencanaKu telah terpenuhi sekalipun engkau tidak setuju." Sekali lagi ia memandang ke langit. Di sana ia memperhatikan kehidupannya, hari demi hari dan berapa banyak jiwa yang telah diselamatkannya. Ia melihat senyum di wajah pasiennya dan di wajah anggota keluarganya dan kehidupan baru yang telah diberikannya kepada mereka dengan menjadi seorang ahli bedah. Kemudian di antara para pasiennya, ia melihat seorang anak laki-laki yang juga memiliki impian untuk menjadi seorang prajurit kelak, namun sayangnya dia terbaring sakit. Ia melihat bagaimana ia telah menyelamatkan nyawa anak laki-laki itu melalui pembedahan yang dilakukannya. Hari ini anak laki-laki itu telah dewasa dan menjadi seorang jenderal. Ia hanya dapat menjadi jenderal setelah ahli bedah itu menyelamatkan nyawanya.

Sampai di situ, Ia tahu bahwa Tuhan ternyata selalu berada bersama dengannya. Ia mengerti bagaimana Allah telah memakainya sebagai alatNya untuk menyelamatkan beribu-ribu jiwa, dan memberikan masa depan kepada anak laki-laki yang ingin menjadi prajurit itu....

Untuk dapat melihat kehendak Allah digenapkan di dalam hidupmu, kamu harus mengikuti Allah dan bukan mengharapkan Allah yang mengikutimu...Apa yg kamu alami hari ini..mungkin kamu tidak mengerti..Satu hal tanamkan di dalam hati...Yang Tuhan beri pastilah indah...Tuhan takkan memberi ular beracun pada yang minta roti...Tantangan, gangguan, hambatan, ancaman, cobaan hidup yang kamu alami takkan melebihi kekuatanmu...

Rabu, 29 Oktober 2014

Cerita Inspiratf: Mengucap Syukurlah

Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa aku tidak kaya...
Lalu Dia menunjukkan seorang pria dengan banyak harta, tetapi hidup kesepian, dan tidak memiliki siapapun untuk berbagi.

Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa aku tidak cantik...
Lalu Dia menunjukkan seorang wanita dengan kecantikan yang melebihi lainnya, tetapi memiliki karakter yang buruk.

Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa Ia membiarkan aku menjadi tua...
Lalu Dia menujukkan seorang anak laki-laki berusia 16 tahun sedang terbujur kaku, meninggal karena kecelakaan mobil.

Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa aku tidak memiliki rumah besar...
Lalu Dia menunjukkan sebuah keluarga yang beranggotakan 6 orang, baru saja diusir dari rumah yang kecil sesak...dan terpaksa tinggal dijalanan.

Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa aku harus bekerja...
Lalu Dia menunjukkan seorang pria, yang tidak bisa menemukan satu pekerjaan pun, karena tidak memiliki kesempatan untuk belajar membaca.

Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa aku tidak menjadi orang terkenal...
Lalu Dia menunjukkan seseorang yang memiliki banyak sahabat, tetapi semuanya pergi ketika orang itu tidak memiliki harta lagi.

Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa aku tidak pintar...
Lalu Dia menunjukkan seorang yang terlahir jenius, tetapi dipenjara karena menyalahgunakan kepintarannya untuk kejahatan.

Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa Ia begitu sabar dengan orang yang tidak bisa bersyukur seperti aku...
Dia lalu menunjukkan AlkitabNya...Dia menunjukkan AnakNya, yang telah mengambil alih tempatku di Kalvari.

Aku tahu sekarang betapa besar Ia mengasihiku...
Dan itu cukup bagiku.

I TESALONIKA 5:18
'Mengucap syukurlah dalam segala hal,
sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.'

Selasa, 28 Oktober 2014

Kotbah Ibadah Minggu pagi, 26 Oktober 2014

Tema   :  Hidup melekat kepada Tuhan

Nats     :  Ulangan 6:10-15
Oleh    :  Pdt. Steven P.

Satu pesan dalam nats di atas supaya Berhati-hatilah jangan sampai kita melupakan Tuhan.
Keadaan yang bisa membuat kita melupakan Tuhan:

  1. Zona kenyamanan/diberkati
merupakan area tempat kita bisa melupakan Tuhan.

  1. Sedang dalam pergumulan berat

Bagaimana cara kita tidak melupakan Tuhan?

  1. Lakukan dngan setia.(Ulangan 6:30)

  1. Perlu memelihara cinta mula-mula (Wahyu 2:4)
Berbicara tentang spirit, semangat yang terus berkobar untuk melayani Tuhan

  1. Percayai kebaikan Tuhan.( Mzm 31:20)
Yang membuat hubungan kita dengan seseorang tidak baik karena seringkali kita cuma melihat kejelekan orang itu.
Kebaikan Tuhan yang berlimpah bukan berarti hidup tanpa masalah.

  1. Siap menghadapi ujian (1 petrus 1:6-7)


Mari kita hidup melekat kepada Tuhan supaya kita jangan melupakan Tuhan dalam perjalanan kehidupan kita. Amin.

Kamis, 23 Oktober 2014

Cerita Inspiratif : Medical Check Up

Saya pergi ke sebuah klinik untuk check-up kesehatan rohani. 

Pertama kali datang, saya diukur tensi, ternyata saya memiliki “kelembutan hati yang rendah”.
Ketika temperatur saya diukur, termometer menunjukkan derajat “kegelisahan hampir 40 derajat Celcius”.

Ketika pemeriksaan jantung, saluran arteri tersumbat oleh berbagai ”kekecewaan, kesedihan, kemarahan dan dendam,” sehingga memerlukan “bypass”.

Ketika saya ke Orthopedic , kelihatanlah tulang-tulang mulai keropos oleh “rasa cemburu & iri”.

Ketika memeriksakan mata yang mulai terganggu, diketahui penyebabnya adalah karena saya sering “melihat kekurangan-kekurangan” orang di sekitar saya, sehingga kemampuan mata untuk melihat hal-hal yang indah & baik mulai tertutup.

Ketika mengeluhkan pendengaran saya, terapis menyarankan untuk mulai “latihan mendengar suara-suara Tuhan & sesama” setiap hari untuk lebih mensensitifkan pendengaran.

Setelah menjalani semua check-up itu saya mendapat konsultasi dan obat gratis atas kemurahan Tuhan untuk mengobati semua penyakit saya tersebut.

Obat yg diberikan adalah obat alami yang ditulis di atas resep sbb:
  • Setiap pagi minum segelas RASA SYUKUR atas segala yang saya miliki
  • Setiap siang minum sesendok. PIKIRAN POSITIF & PENGAMPUNAN
  • Setiap jam minum 1 buah pil KESABARAN, secangkir KERENDAHAN HATI & satu mangkuk KASIH
  • Setiap pulang ke rumah sore hari minum satu dosis CINTA
  • Setiap malam sebelum tidur minum kaplet SUARA HATI yg jernih, 1 pil anti KESEDIHAN & KEPUTUSASAAN karena peristiwa-peristiwa yang saya alami hari ini
  • Tidur berselimutkan DOA & PENGHARAPAN

Setiap hari saya akan mencoba meminum resep yg diberikan sampai saya benar-benar sehat rohani.

Senin, 13 Oktober 2014

Kotbah ibadah malam, Minggu 12 Oktober 2014

Tema :  Penghalang-penghalang doa
Oleh  :  Ibu Rice Rondonuwu - Tioho
Nats  :  Mazm 34:16-18

Semua orang mau doanya didengar/dijawab oleh Tuhan
Tapi ada hal-hal yang biasanya menjadi penghalang-penghalang doa kita kepada Tuhan sehingga kita tidak
mendapat jawaban.

Beberapa hal yg menjadi penghalang doa kita sehingga tidak mendapat jawaban dari Tuhan.
1. Dosa (Yes 59:1-2.)
2. Tidak mau mengampuni (Markus 11:25)
3. Keinginan-keinginan yang keliru (Yakobus 4:3)
4. Kebimbangan (Yakobus 1:6-7)


Mari kita lepaskan semua penghalang-penghalang doa tersebut supaya kita menerima jawaban doa dari Tuhan. Amin.

Jumat, 10 Oktober 2014

GADIS PENJUAL APEL

Beberapa tahun lalu sebuah grup salesman menghadiri sebuah konfrensi di Chicago. Mereka telah berjanji kepada istri masing-masing akan tiba di rumah pada hari Jumat malam untuk makan malam bersama. Hal ini membuat mereka terburu-buru mengejar pesawat mereka sambil membawa koper-kopernya. Namun saat menuju tempat boarding pass tanpa sengaja salah seorang salesman itu menyenggol sekotak apel yang dijajakan. Apel-apel itu berhamburan kemana-mana. Namun para salesman itu tetap bergegas mengejar pesawat mereka, karena jika tidak maka mereka akan terlambat.
Tapi satu orang diantara mereka berhenti. Dia berhenti sejenak dan mengambil nafas dalam-dalam, dia mencoba mendengarkan suara hatinya, dan ia merasakan belas kasihan pada gadis yang menjual apel-apel itu. Dia segera memberitahu teman-temannya untuk berangkat tanpa dirinya, dia meminta salah satu dari mereka untuk menghubungi istrinya bahwa ia akan terlambat pulang. Pria itu kemudian kembali ke terminal dimana apel-apel tadi berhamburan ke lantai.
Pria itu bersyukur telah membuat keputusan yang benar. Gadis penjual apel itu ternyata buta! Gadis itu menangis, dan rasa frustasi terlihat jelas diwajahnya. Dia mencoba meraba-raba mencari apel-apelnya. Ia berseru meminta pertolongan untuk mengumpulkan barang dagangannya, namun tidak seorang pun yang peduli.
Salesman itu berlutut memunguti apel itu bersama gadis itu, setelah mengumpulkannya, ia membantu menatanya kembali di meja. Saat ia melihat banyak diantara apel itu yang rusak, ia memisahkannya. Saat telah selesai, ia berkata kepada gadis itu, “Ini uang 40 dolar, tolong ambil ini untuk mengganti kerusakan yang terjadi. Apakah kamu baik-baik saja?”
Gadis itu menghapus air matanya.
Pria itu kemudian berkata, “Aku harap apa yang kami lakukan tidak merusak harimu sedemikian buruk.”
Ketika pria itu hendak pergi meninggalkan gadis buta itu, gadis itu memanggilnya kembali.
”Tuan..” Pria itu berbalik menatap gadis itu.
”Apakah engkau Yesus?” tanya gadis itu.
Pria itu hanya tertegun dan tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Perlahan dia pergi ke arah penjual tiket untuk pulang kerumahnya dengan pesawat selanjutnya. Namun pertanyaan gadis itu terus terdengar di telinganya, “Apakah engkau Yesus?”
Banyak orang di dunia ini seperti gadis itu, mereka dalam keadaan buta dan membutuhkan pertolongan. Namun kita yang telah dicelikkan oleh Yesus Kristus jarang yang mau berhenti sejenak dan menolong mereka. Jika kita menyatakan mengenal Yesus, seharusnya kita berjalan dan hidup sebagaimana Yesus hidup. Sehingga ketika kehidupan seseorang bersentuhan dengan hidup kita, dia dapat merasakan kasih Yesus itu. Sudahkah hidup kita mencerminkan kehidupan Yesus?

Rabu, 08 Oktober 2014

Belajar Dari Kupu-Kupu

Suatu hari ada seorang anak laki laki sedang memperhatikan sebuah kepompong …. Eeh ternyata didalamnya ada kupu-kupu…yang sedang berjuang untuk melepaskan diri dari dalam kepompong.

Kelihatannya ..begitu sulitnya..
Si anak laki laki tersebut merasa kasihan pada kupu-kupu tersebut dan berpikir cara untuk membantu si kupu kupu agar bisa keluar dgn mudah.
Akhirnya si anak laki-laki tadi menemukan ide dan segera  mengambil gunting, membantu memotong kepompong agar kupu-kupu bisa segera keluar dari sana.
Alangkah senang dan leganya si anak laki-laki tersebut.Tetapi apa yang terjadi ??? Si kupu-kupu  memang bisa keluar dari sana, tetapi kupu-kupu  tersebut tidak dapart terbang, hanya dapart merayap. Apa sebabnya???
Ternyata bagi seekor kupu-kupu yang sedang berjuang dari kepompongnya tersebut, yaitu  pada saat dia mengerahkan seluruh tenaganya, ada suatu cairan didalam tubuhnya yang mengalir dengan kuat ke seluruh tubuhnya yang membuat sayapnya bisa mengembang sehingga ia dapat terbang, tetapi karena tidak ada lagi perjuangan tersebut,  maka sayapnya tidak dapart mengembang sehingga jadilah ia seekor kupu-kupu yang hanya dapat merayap.
Kadangkala good intention, niat baik kita belum tentu menghasilkan sesuatu yang baik. Sama seperti pada saat kita mengajar anak kita. Kadangkala kita sering  membantu mereka karena kasihan/rasa sayang, tapi sebenarnya malah membuat mereka tidak mandiri. Membuat potensi dalam dirinya tidak berkembang. Mematikan kreativitas, karena kita tidak tega melihat mereka mengalami kesulitan, yang sebenarnya jika mereka berhasil melewatinya, mereka justru menjadi KUAT.
Demikian juga pada saat kita sedang harus berjuang menghadapi sesuatu, jangan mengharapkan bantuan orang lain , berjuanglah dahulu dengan mengerahkan segala kemampuanmu..justru itu akan membuatmu kuat..
Hidup penuh dgn PERJUANGAN yang harus kita lewati……..
supaya “SAYAP” kita bisa terkembang dgn sempurna, untuk kita pakai “TERBANG” melewati masalah kita. Ingat ! Bersama Tuhan Yesus kita sanggup lakukan perkara-perkara yang besar. Tuhan Beserta Kita. Amien!

Selasa, 07 Oktober 2014

MUJIZAT-MUJIZAT KECIL

Ratapan 3:22-23
“Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,
selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!”

Orang Kristen cenderung melihat berkat sebagai materi. Ukurannya selalu uang dan hal-hal materi. Jika orang Kristen punya mobil, rumah dan tabungan yang mencukupi, yang diucapkan kemudian adalah, “puji Tuhan, ini semua adalah berkat-Nya!” Tentu saja hal ini tidak salah, tetapi pemahaman seperti ini kurang seimbang.

Sebenarnya ada banyak hal-hal kecil yang terabaikan dan telah kita anggap sebagai sebuah kebiasaan. Pada akhirnya kita dikaburkan untuk melihatnya sebagai berkat Tuhan yang luar biasa. Padahal sebenarnya tanpa hal-hal itu, kehidupan kita bisa jadi masalah besar.

Sadarkah kita bahwa organ-organ vital seperti jantung, ginjal dan paru-paru digerakkan oleh otot bawah sadar yang diciptakan Tuhan? bisa dibayangkan jika semua itu digerakkan oleh alam sadar, kita tidak akan pernah bisa tidur. Kita harus terus berjaga untuk memerintahkan organ-organ itu bekerja. Sadarkah kita bahwa udara yang kita hirup setiap hari adalah gratis? Berapa yang harus kita bayarkan jika TUhan mengeluarkan tagihan untuk itu semua?

Mujizat-mujizat kecil itu adalah bukti dari kasih setia Tuhan yang tak berkesudahan dan tak ada habisnya. Menyadarinya sebagai suatu anugerah, akan membuat kita mudah mengucap syukur kepada-Nya. Kita lantas berterimakasih untuk nafas hidup, untuk organ – organ tubuh yang tetap bekerja dan untuk hal-hal sepele lainnya. Ah, betapa baiknya Tuhan itu…

Mujizat-mujizat kecil itu adalah mujizat juga! Hargailah!

Senin, 06 Oktober 2014

Mahatinggi Tapi Tidak Mahajauh

Mazmur 18:7

"Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya."

       Pada umumnya, kalau ada orang yang memiliki kedudukan tinggi dan terhormat, maka akses untuk mendekat kepadanya sulit dan birokrasinya panjang. Misalnya mau menemui atasan puncak atau presiden. Begitu pula gambaran para ‘dewa sakti’ di kebanyakan cerita mitos kuno. Manusia yang butuh pertolongannya harus menempuh perjalanan yang panjang dan sulit.
        Tapi syukurlah, Allah yang kita percayai, meski hidup dan bertahan di sorga yang Mahamulia, tetapi bagi setiap orang yang mencari dan mengandalkan-Nya, Ia adalah Allah yang cukup dekat dan perduli. Sebuah lagu rohani mengatakan “Ia hanya sejauh DOA”. Allah kita tidak rumit untuk dihampiri. Entah dari dasar laut atau dari gunung yang tinggi, bahkan dari lembah bayang-bayang maut (Mazmur 139:7-12).
        Lantas mengapa beberapa orang merasa Allah sangat jauh dan sulit didekati? Halangan menghampiri Allah, bukan ‘jarak’ antara manusia dengan Allah, melainkan SIKAP HATI. Ia selalu benci kepada orang yang tinggi hati, tapi dekat dan berkenan pada semua orang yang rendah hati, dan tahu merendahkan diri ke hadapan-Nya. Jadi dengan sikap hati benar di hadapan-Nya, maka kita dapat menghampiri-Nya.
Allah kita tidak rumit untuk dihampiri.

Minggu, 05 Oktober 2014

Sang Elang dan Serigala

Ada pertempuran besar yang berkecamuk di dalam diriku,Satu sisi adalah Elang yang terbang tinggi. Semua yang Elang inginkan adalah yang baik, benar, indah, dan menjulang ke atas awan. Meskipun turun ke lembah, ia meletakkan telur-telurnya di atas puncak gunung.
Sisi lain dari diriku adalah serigala yang melolong. Ia seringkali mengamuk. Serigala yang melolong merupakan sifat terburuk yang di dalam diriku. Dia mengambil keuntungan dari kejatuhanku dan membenarkan dirinya dengan kehadirannya di dalam diriku.

Siapa yang memenangkan pertempuran besar ini? Sang Elang ataukah Serigala buas? Tentunya yang menang adalah ia yang aku berikan “makan” setiap hari.
“Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.” (Roma 8:5-6)
“Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.” (Galatia 6:8)

Sabtu, 04 Oktober 2014

Most Important Person

Anda pasti tidak asing dengan istilah Very Important Person (VIP). Ini berbicara tentang orang yang mendapat pelayanan, perhatian dan perlakuan khusus (special) dalam satu acara, kegiatan atau kelompok tertentu. Nah, bukankah kita juga sering berkata, bahwa Kristus adalah Very Important Person dalam hidup kita, bahkan Dia adalah Most Important Person bagi kita? Itu tak salah! Nah, yang perlu kita pertanyakan pada diri kita saat ini, apakah Kristus benar-benar merupakan Most Important Person di dalam setiap aspek hidup kita? Coba kita renungkan sejenak beberapa hal berikut ini.
1. Seberapa pentingkah keinginan Tuhan bagi kita, hingga kita senantiasa  berusaha untuk MENGETAHUI apa yang keinginan hati-Nya, agar kita boleh senantiasa menyenangkan hati-Nya? Entah itu, lewat doa, membaca Alkitab, menghadiri pertemuan ibadah, dan yang serupa dengan itu, secara konsisten dan kontinyu.
2. Seberapa pentingkah keinginan Tuhan bagi kita, hingga kita senantiasa  MEMPERHITUNGKANNYA, saat kita akan merencanakan ataupun melakukan sesuatu hal di dalam hidup kita? Entah itu, di dalam hidup nikah, keluarga, bisnis dan ministri kita.
3. Seberapa pentingkah keinginan Tuhan bagi kita, hingga kita senantiasa  berusaha untuk MENTAATI, memenuhi dan melakukannya, meski itu sangat berat bagi daging kita? Misalnya, di dalam hal mengampuni, memberi, atau apapun itu namanya.
4. Seberapa pentingkah keinginan Tuhan bagi kita, hingga kita senantiasa berusaha untuk MEMBERIKAN YANG TERBAIK apa yang diinginkan-Nya, agar Ia boleh disenangkan dengan semua itu? Entah itu, saat kita mengatur rumah tangga kita, mengurus bisnis kita, ataupun saat kita menunaikan tugas pelayanan kita.
Hari ini, biarlah kata-kata ‘Jesus is the Most Important Person in my life’ atau yang serupa dengan itu, tak hanya sekedar menjadi moto kita, tetapi benar-benar menjadi tujuan dan gaya hidup kita, karena itu baru ada artinya bagi Dia. Dan, jika Kristus senantiasa menjadi Most Important Person di dalam setiap aspek hidup kita, maka seluruh hidup dan hari depan kita pun akan menjadi Most Important Things bagi Dia. Alkitab menulis, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Mat 6:33). Let God to be our top priority and He will take care our life, future and problem as His top priority. GBU.

Kamis, 02 Oktober 2014

Indahnya Lembah Kekelaman


INDAHNYA LEMBAH KEKELAMAN

Mazmur 23:1-3 adalah suatu jaminan bahwa kita tidak akan kekurangan, Tuhan akan membaringkan kita di rumput yang hijau, akan membimbing kita ke air yang tenang, menyegarkan jiwa kita dan membimbing kita ke jalan yang benar.

"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." (Mazmur 23:4)

Tiap orang punya lembah kekelaman masing-masing, bisa berupa masalah keuangan, sakit penyakit, dll. Kenapa kita harus memiliki lembah kekelaman??

Lembah kekelaman adalah kabar baik, Lembah kekelaman bukan tujuan akhir kita, Lembah kekelaman harus kita lewati untuk mencapai rumput yang hijau.

Sekalipun dalam lembah kekelaman yang paling kelam, tetaplah bersyukur, karena disana ada pribadi yang selalu menyertai kita, yaitu Yesus Tuhan.

Dimasa kekelaman jangan berhenti untuk percaya kepada Tuhan, karena janji-NYA adalah KEMENANGAN.

TUHAN MEMBERKATI.

Rabu, 01 Oktober 2014

Sang juara NBA yang menginjil

Billy Thompson, Sang Juara NBA yang Menginjil

Billy Thompson, Sang Juara NBA yang Menginjil
Billy Thompson, Sang Juara NBA yang Menginjil
Billy Thompson tahu semua hal tentang menjadi juara. Ia memenangkan gelar di hampir setiap tingkat di mana ia bermain basket, termasuk dua Kejuaraan Dunia NBA dengan Los Angeles Lakers. Namun kini, sang juara memilih untuk melayani sebagai seorang pendeta di Jesus People Proclaim International Ministries Church di Boca Raton, Florida. Melalui pelayanannya, dia menjangkau banyak orang untuk dapat menerima Kristus.
Tidak hanya melalui gerejanya, Thompson juga kerap menjadi pembicara inspirasional di kamp basket pemuda, perusahaan dan sebagainya. Namun, salah satu tugas terbesar yang telah dibebankan Tuhan kepadanya adalah untuk mempengaruhi dan membimbing pemuda bermasalah dengan latar belakang budaya dan sosial ekonomi yang beragam melalui program “Heart of a Champion” besutannya.
“Dari program ini, tujuan kami adalah untuk menyadarkan kaum muda bahwa Allah mengasihi mereka dan menginginkan mereka untuk menjadi juara, sebagaimana tujuan Allah menciptakan mereka,” ungkap Thompson. “Kami ingin membangun iman, integritas, kepercayaan diri dan ketekunan dalam anak-anak ini. Dengan bantuan Tuhan, kami percaya akan terjadi perubahan radikal dari yang biasa-biasa menjadi yang unggul,” tambahnya.
Menurut Thompson, sebagai junior di University of Louisville pada tahun 1985, dia pun pernah menjalani kehidupan mahasiswa dengan polemik dan kenakalannya. Apalagi prestasinya sebagai bintang basket memungkinkannya untuk mendapat apa saja yang diinginkannya, termasuk narkoba. Namun suatu malam, Thompson mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan yang kemudian mengubah hidupnya.
“Saya mendengar Dia berkata, “Kamu akan mati jika kamu tidak memberikan hidupmu pada-Ku”,” kisah Thompson yang kemudian mendapat penglihatan bahwa dirinya berada dalam ranjang dorong untuk dimasukan ke ambulans karena ditemukan mati overdosis. Thomson sempat keluar dari dunia basket, namun dia sadar bahwa Tuhan memintanya untuk kembali ke sana agar bisa menjangkau banyak pemuda seperti dirinya.
Setiap manusia harus sadar akan keberdosaannya, dan upah dosa adalah maut. Namun oleh karena pengorbanan Kristus di kayu salib kita kembali mendapat kesempatan untuk hidup dalam kemenangan atas dosa. Hal ini harus kita responi dengan betanggung jawab dalam setiap aspek kehidupan kita, sehingga di manapun Tuhan menempatkan kita, baik itu di lingkungan kerja maupun pendidikan, kita pun mampu menjadi teladan hidup yang benar.